Header Ads

Manusia Hanya Merasa Pintar Saja

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ (216)


"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui". (Al Baqarah: 216)

Sekilas membaca ayat di atas maka sudah dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa manusia tidak pernah luput dari kesalahan dalam mengambil suatu keputusan karena mereka mengambil keputusan tidak melibatkan pemikiran berdasarkan aturan dari Allah SWT. Kebanyakan manusia merasa bijak dan pintar dalam memilih hal-hal untuk dirinya dalam kehidupan ini, tanpa perlu bantuan Allah SWT, tapi biasanya ini terjadi karena keegoisan dari seseorang yang mempunyai iman yang sangat tipis karena tidak percaya bahwa proses kehidupan ini Allah SWT lah yang menentukannya.
Manusia selalu menentukan pilihannya berdasarkan kriterianya sendiri, dimana dalam pemilihan tersebut unsur-unsur nafsu untuk kepuasan dan kebanggaan selalu didahulukan, padahal dalam islam setiap aturan dalam kehidupan ini sudah ada garis-garis besar yang diberikan dalam menentukan suatu pilihan agar kita tidak tersesat, misal saja dalam memilih jodoh, memilih pekerjaan, dan lainnya.

Berdasarkan pengalaman penulis bahwa jika kita mengambil suatu pilihan bukan berdasarkan niat karena Allah SWT maka suatu saat kita akan tersadar bahwa pilihan kita itu yang menurut kita terbaik ternyata bukanlah hal yang baik. Jadi kesimpulannya adalah perbaiki niat dalam mengambil keputusan berdasarkan karena Allah SWT untuk mendapatkan ke ridhoannya demi kemaslahatan dunia dan akherat.




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.