Header Ads

Antara Wiraswasta dan Menjadi PNS

Bekerja merupakan impian setiap orang, namun ada beberapa yang mesti kita pikirkan agar pekerjaan sejalan dengan pikiran dan kemauan, sehingga pekerjaan dapat kita jalankan dengan penuh tanggung jawab dan menjadi nilai ibadah. Kalau kita bertanya pada sebagian besar masyarakat pasti mereka memfavoritkan ingin menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil) baik itu di Pemerintahan, BUMN, atau lainnya yang penting masa depan jaminan hari tua masih dapet bagian gaji. Sedangkan untuk wiraswasta biasanya sedikit sekali, karena orang-orang yang bekerja menjadi pegawai di swasta, biasanya adalah orang-orang yang kalah dalam persaingan memperebutkan kursi PNS atau orang-orang pinter yang memang target mereka adalah untuk menadaptkan gaji yang besar dengan bekerja di perusahaan swasta yang telah maju.


Sedangkan untuk menjadi wiraswasta atau bekerja untuk diri sendiri jumlah peminatnya pasti sedikit, karena jika ingin menjadi wiraswasta diperlukan modal dan kesabaran. Kenapa saya katakan modal, karena jika ingin memiliki usaha sendiri, diperlukan modal untuk mendirikannya dan membutuhkan waktu, kerja keras, serta kesabaran agar usaha ini dapat berjalan dengan baik.

Sejenak mempelajari fenomena pekerjaan diatas, saya mulai berfikir bahwa kebanyakan orang tua menginginkan anak-anaknya menjadi pegawai negeri sipil, alasannya sudah pasti jaminan hari tua, jaminan biaya kesehatan, jaminan gaji setiap bulannya.

Namun kita sudah mengetahui gaji pegawai negeri sipil tentunya tidak terlalu besar, jika dibandingkan dengan kebutuhan pada saat ini. Seperti pendidikan anak, makanan yang bergizi untuk anak, dan biaya untuk ibadah tentunya tidak murah jika kita ingin mencapai level yang tertinggi (Haji dan Umroh setiap 4 bulan)....hehehhehehe.


VIVAnews - Pemerintah menaikkan gaji pegawai negeri sipil (PNS) sekitar 10-15 persen tahun ini. Dengan kenaikan itu, gaji pokok PNS akan meningkat mulai dari Rp1,175 juta hingga Rp4,1 juta per bulan.

Kenaikan gaji pokok itu tercantum dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 11 Tahun 2011 tentang Perubahan Ketigabelas atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 Tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil.

Selain gaji pokok, PNS juga menerima tunjangan lainnya seperti tunjangan fungsional, tunjangan jabatan, bahkan tunjangan kinerja yang nilainya melebihi gaji pokok. Tunjangan kinerja ini terutama didapatkan pegawai yang bekerja di kementerian yang telah disetujui pelaksanaan reformasi birokrasi-nya.
Menurut Dirjen Perbendaharaan, Agus Supriyanto, tunjangan struktural yang diterima mencapai Rp6 juta untuk eselon I. Total untuk golongan IV e atau setingkat wakil menteri keuangan dapat membawa pulang gaji Rp40 juta.

Berikut ini beberapa rincian kenaikan gaji PNS 2011 dari golongan terendah ke tertinggi:

Pegawai Golongan I a dengan masa kerja 0 tahun Rp1.175.000
Pegawai Golongan I a dengan masa kerja 10 tahun Rp1.346.800
Pegawai Golongan I a dengan masa kerja 26 tahun Rp1.675.200

Pegawai Golongan II a dengan masa kerja 0 tahun Rp1.505.400
Pegawai Golongan II a dengan masa kerja 11 tahun Rp1.749.600
Pegawai Golongan II a dengan masa kerja 21 tahun Rp2.004.900
Pegawai Golongan II a dengan masa kerja 33 tahun Rp2.361.400

Pegawai Golongan III a dengan masa kerja 0 tahun Rp1.902.300
Pegawai Golongan III a dengan masa kerja 10 tahun Rp2.180.300
Pegawai Golongan III a dengan masa kerja 20 tahun Rp2.499.000
Pegawai Golongan III a dengan masa kerja 32 tahun Rp2.943.400

Pegawai Golongan IV a dengan masa kerja 0 tahun Rp2.245.200
Pegawai Golongan IV a dengan masa kerja 10 tahun Rp2.537.300
Pegawai Golongan IV a dengan masa kerja 20 tahun Rp2.949.400
Pegawai Golongan IV a dengan masa kerja 32 tahun Rp3.473.900

Sementara itu, untuk pejabat eselon I, yaitu golongan IV d dan golongan IV e adalah:

Golongan IV d masa kerja 0 tahun Rp2.542.300
Golongan IV d masa kerja 10 tahun Rp2.913.900
Golongan IV d masa kerja 20 tahun Rp3.339.700
Golongan IV d masa kerja 32 tahun Rp3.933.600

Golongan IV e masa kerja 0 tahun Rp2.649.900
Golongan IV e masa kerja 10 tahun Rp3.037.100
Golongan IV e masa kerja 20 tahun Rp3.481.00
Golongan IV e masa kerja 32 tahun Rp4.100.000


Beberapa kebaikan dan keburukan bekerja menjadi wiraswasta dan pegawai negeri sipil, yang menurut pengamatan ane, sebagai berikut :

Keuntungan menjadi PNS :
  • Gaji tetap dan akan naik jika yang diatas juga pengen naik (menurut pengamatan bakal terus naik, karena celah untuk mendapatkan uang tambahan dari luar semakin tertutup, karena semakin gencarnya KPK dalam memberantas kecurangan, dan untuk mengatasi kebutuhan manusiawi yang tak pernah puas jalan satu2nya adalah mengajukan kebijakan untuk kenaikan gaji).
  • Jaminan layanan kesahatan (ASKES) 
  • Jaminan hari tua : walaupun sudah tidak produktif dapat uang pensiunan dari negara, jadi untuk makan sederhana sudah cukup untuk suami istri + ngasih cucu uang jajan...hehehehhe.
  • Pekerjaan tidak begitu berat dan cenderung santai
  • Resiko PHK/dipecat lebih kecil, itupun jika melakukan hal-hal atau norma yang berat, tapi kalau korupsi sepertinya tidak dipecat (menurut pengamatan selama ini dari media, kecuali jika Anda adalah bawahan yang akan dipecat jika perhatian publik tertuju ke instansi Anda).
  • Waktu yang cenderung banyak kosongnya, sehingga dapat bepergian.
  • Status dapat dibanggakan karena menjadi incaran banyak orang
Kerugian Menjadi Pegawai Negeri Sipil :
  • Gaji tidak terlalu bersar, jadi jika Anda bercita-cita ingin menjadi orang kaya dan ingin menyekolahkan anak-anak Anda disekolah2 favori, sepertinya sangat sulit karena gaji X sedangkan biaya sekolah dan kebutuhan hidup XXXXX jadi butuh mencari 4X lagi...hehhehe.  Jika ingin dalam jalur aman, maka harus pandai-pandai bersyukur menyesuaikan kebutuhan dengan gaji, dan jangan sekali-kali mengedepankan keinginan, karena ini nanti yang menyebabkan menjadi berfikiran negatif mencari jalur tambahan yang tidak halal.
  • Rutinitas pekerjaan yang membuat sebagian orang jenuh.
  • Tanggung jawab yang bisa menjadi dosa bagi Anda jika bekerja menyalahi amanah, karena menjadi pegawai negeri sipil, berarti kita mendapat gaji dari negara, sementara uang negara adalah uang rakyat, jadi sebenarnya bekerja menjadi pegawai negeri sipil, sesuai dengan namanya kita bekerja untuk melayani masyarakat dan masyarakatlah yang membiayai hidup kita.

Keuntungan Wiraswasta :
  • Gaji tergantung kerajinan dan kegigihan dalam bekerja, semakin serius bekerja semakin besar uang yang akan diterima. Istilahnya jumlah uang dikantong ditentukan oleh usaha dan doa sendiri.
  • Resiko berhasil dan gagal seimbang.
  • Ekstra dalam bekerja dan berdoa, karena seorang wiraswasta rejekinya ditentukan oleh usaha dan doanya.
  • Kesabaran ekstra dalam berusaha.
  • Uang yang tebal dengan usaha yang sukses menjadikan seorang wiraswasta menjadi orang kaya yang dapat mencapai level hidup tertinggi.
  • Jika bercita-cita ingin menjadi orang kaya, wiraswasta adalah jawabannya.
  • Dapat memiliki property yang banyak.
  • Menjadi penentu maju tidaknya perekonomian negara
  • Penentu jumlah devisa negara
  • Mudah dalam beramal lebih, seperti sedekah jika kita menjadi pengusaha sukses.
  • Pintu rejeki terdapat di wiraswasta, karena mereka menjual barang dan jasa
  • Dapat membahagiakan keluarga ke level tertinggi, seperti menyediakan mobil, pendidikan yang baik, Haji dan Umroh, layanan kesehatan yang lebih baik
Kerugian wiraswasta :
  • Resiko kerugian dan keuntungan yang seimbang
  • Otak bekerja lebih ekstra jika belum sukses, jika sudah sukses tinggal menemukan ide-ide baru dan bisa lebih santai, sekaligus menjadi ibadah, karena bisa mempekerjakan orang banyak.
  • Tidak hanya butuh otak, namun juga dibutuhkan modal, usaha dan doa.
  • Jaminan hari tua kita yang menentukan, seberapa pintar kita mengelola keungan di masa produktif untuk hari tua, jika Anda pintar maka hari tua bisa lebih cerah dibanding masa muda Anda. Dapat melakukan apa saja dengan mudah dan tentunya yang baik-baik untuk menambah nilai ibadah dimasa tua.
Mohon maaf nih jika yang saya tulis diatas bertentangan dengan jalan pikiran saudara-saudara, namun itu hanya pemikiran saya....hehehhe, jadi kalau berbeda pemikiran tentunya wajar, karena otak saya dan pengalaman saya tentunya berbeda dengan Anda, bisa Anda lebih baik dan saya yang buruk, atau saya lebih baik atau pemikiran Anda yang buruk. Hal yang wajar dalam perbedaan pemikiran.

Kalau saya ditanya mau pilih pekerjaan yang mana ?????, eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeemmmmmmm,

Cita-cita saya adalah ingin menjadi orang kaya serta dapat berbagi ilmu, sehingga dapat membahagiakan keluarga ke level yang lebih baik dan mendapatkan nilai ibadah.

Sudah tentu jika ingin mendapatkan hal seperti itu maka saya harus menjadi wiraswasta, dan tambahan pekerjaan adalah menjadi seorang pengajar.

Nah pertanyaan berikutnya pengajar seperti apa?????

Tentunya target utama melamar menjadi pengajar di pemerintahan, ya kalau tidak bisa di swasta juga tidak masalah, atau menjadi pembicara di seminar-seminar, yang penting bisa berbagi ilmu sebagai ladang ibadah, seperti menulis baik di media online atau cetak, yang penting bisa berbagi serta menghasilkan uang tambahan,

Lah kok rakus banget, udah pengen menjadi wiraswasta masih pengen menjadi pengajar ????

Ya ndk apa-apa tho, namanya juga kita disuruh menjadi orang sekaya-kayanya supaya bisa membantu orang lain dan membahagiakan keluarga dunia akherat.

Kalau semua orang inginnya menjadi PNS, terus siapa nanti yang mengisi kas negara?, siapa yang menjadi petani??, .....kebanyakan kita terlalu mencari posisi aman, maka hidup kita juga akan aman tidak lebih dan tidak kurang, tapi cukup. Dengan berfikiran seperti ini juga menjadikan ide-ide kreatif untuk membuka usaha menjadi males, karena belum memulai usaha mikirnya udh takut rugi, takut susah, dan malu. Coba kita berfikir sejenak siapa orang terkaya dinegara ini dari mulai urutan 1 - 100  ????, apa mereka seorang pegawai????, terus siapa orang-orang yanga dapat mengatur perekonomian negara???? dan dari mana kas negara kita?????, dijawab sendiri ya...kalau ndk bisa jawab silahkan buka browser Anda ketik www.google.com, kemudian masukkan kata kuncu pertanyaan diatas.....ehehehhehehehehhe 

Terus bagaimana dengan seorang PNS yang mempunyai  usaha sampingan???, boleh-boleh saja, dan malahan seperti ini yang harus dilakukan, asal kewajibannya sebagai PNS tidak terabaikan melayani masyarakat. Karena biasanya kebanyakan, jika sudah menadapat jaminan dari negara, pekerjaan wajibnya diabaikan dan mengutamakan penghasilan tambahannya, apakah ini berdosa???   tentu berdosa, PNS adalah wajib untuk melayani masyarakat, sedangkan pekerjaan sambilannya adalah untuk keuntungannya, maka jangan sampai yang wajib terbengkalai gara-gara untuk keperluan pribadi, kecuali jika mereka tidak memakai fasilitas negara dan menolak menerima bayaran dari negara, itu baru boleh....hehehhehe.


Jangan kira jika menjadi seorang wiraswasta Anda juga dapat lalai dari kewajiban, sudah tentu tidak. Wiraswasta pekerjaannya adalah dalam bentuk layanan, baik itu menjual jasa maupun produk. Tentu ada tanggung jawab juga untuk memberika jasa terbaik dan produk terbaik. Utamakan kejujuran jika ingin usaha berjalan dengan lancar.

Apapun pekerjaan kita yang penting halal, dan selalu lah bersyukur. Hidup ini adalah pilihan, kita disuruh memilih jalur mana yang akan kita pakai, masing-masing ada bonus keuntungan dan kerugiannya, dan itu semua tergantung usaha dan doa kita.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.