Mengatasi Masalah Banjir di Perkotaan
Banjir di Jakarta benar-benar membuat Indonesia menjadi perhatian seluruh lapisan masyarakat, apalagi Jakarta adalah ibu kota negara. Bisa kita bayangkan pusat pemerintahan dan pusat perekonomian menjadi terhenti karena banjir. Kalau dulu saya di desa banjir juga sering masuk kerumah karena luapan air sungai akibat hujan di hulu, yang bagian bawah kebagian banjirnya karena jumlah air dari suangi membludak ditambah lagi curah hujan.
Kalau kita pikir-pikir banjir itu sebenarnya karena ulah manusia sendiri, bukan merupakan ketidak adilan Tuhan terhadap manusia, itu semua karena kita sebagai manusia tidak bersahabat dengan alam. Banjir yang diabadikan dalam sejarah adalah ke tika ummat Nabi Nuh a.s, yang tidak mengajui adanya tuhan dan menolak terhadap ajaran-akaran yang disampaikan oleh beliau, nah kala itu merupakan pembinasaan manusia yang ingkar kepada Tuhan. Pertanyaannya apakah Jakarta seperti itu???????????? bisa ia, bisa tidak.
Disini saya akan mencoba memberikan saran terhadap masalah banjir:
- Jangan menutup semua area resapan air
Diperkotaan saat ini kita sudah susah mencari tanah yang terbuka didaerah pemukiman, rata-rata sudah menjadi pemukiman dan jalan, kalaupun ada yang terbuka sedikit bisanya langsung di konblok atau disemen. Nah masalahnya disini, air yang harusnya diserap dan masuk ketanah menjadi tergenang karena sudah tidak ada lagi tanah yang tampak dipermukaan, air akan menggenang atau mengalir kedaerah yang lebih rendah.
- Lakukan penghijauan dan jangan tebang pohon sembarangan
Kalau sudah tidak ada tanah maka sudah pasti tak ada pohon pula, karena pohon juga berfungsi untuk menyerap air dan menahan air tidak langsung turun ke tanah. Diperkotaan pada umumnya sangat sedikit pohon, dan rata-rata pohon ditanam didalam pot yang area tanahnya sempit, ya bisa dibayangkan tampungan air yang diserap juga sedikit.
- Jangan buang sampah sembarangan di selokan, suangai atau jalan
Sampah adalah masalah utama dimasyarakat, karena tidak ada lagi tanah yang bisa digali untuk tempat sampah, kebanyakan pada membuangnya di kali atau suangai, alhasil terjadi penumpukan sampah dan air tidak bisa mengalir sebagai mana mestinya maka terjadilah banjir, karena luapan air yang lambat mengalir. Masyarakat harus dibuatkan sarana untuk pengelolaan sampah dan dikenakan denda bagi yang membuang sembarangan sampah.
- Tata kelola ijin mendirikan bangunan
Masalah ini sekarang mulai menjadi sorotan, karena pembangunan terjadi dimana-dimana tanpa memikirkan fungsi atau alih lahan, jadinya berkuranglah area resapan. Yang harus mengawasi ini adalah pemerintah, agar diberi sangsi tegas bagi yang melakukan pembangunan di area resapan dan jangan mengeluarkan ijin mendirikan bangunan.
- Membersihkan selokan dan aliran sungai.
Selokan-selokan dan aliran sungai harus dibersihkan oleh masyarakat, jangan hanya mengandalkan pemerintah, biar urusan pemerintah lebih fokus pada penyejahteraan dan pelayanan masyarakat. Yang biasanya membuat selokan dan suangai menjadi kotor, itu adalah masyarakt sekitar sendiri.
- Ciptakan masyarakat yang beriman dan bertaqwa
Ini hal penting dalam kehidupan, islam mengajarkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari pada iman. Kita sebagai manusia disuruh untuk bersahabat dengan alam, karena kita mengenal yang namanya hubungan manusia dengan sang pencipta, hubungan manusai dengan manusia, dan hubungan manusia dengan alam.
Kalau ke tiga itu tidak dilakukan oleh sebagian besar manusia, maka yang terjadi sudah pasti semuanya tidak akan menjadi bantuan bagi manusia. Tuhan mencipatakan alam semesta ini tentunya untuk kita juga manusia agar bisa hidup dan bersyukur kepada sang pencipta, jika alam ini kita rusak dan mengubah fungsi semestinya menjadi tidak semestinya, maka sudah pasti yang akan kita terima ya tidak semestinya pula.
Hal-hal diatas adalah pendapat saya, jika temen-temen membaca tulisan ini ada masukan silahkan dikomentarin ya. Yang jelas kalau melihat dari semua pendapat saya diatas, sumber penyebabnya adalah manusia itu sendiri. Kita sebagai manusia terlalu rakus menggunakan alam ini untuk kepentingan kita sendiri, namun kita tidak pernah memikirkan alam yang memberikan kebaikan untuk kita.
Mestinya kita juga pernah dengar bahwa air yang naik atau menguap, dengan air yang turun yaitu hujan, itu adalah sebanding. Nah logikanya mestinya air yang turun dalam bentuk hujan itu adalah air yang menguap dari bumi, jadi bukan air yang bertambah turun dari langit.
-->
Mestinya kita juga pernah dengar bahwa air yang naik atau menguap, dengan air yang turun yaitu hujan, itu adalah sebanding. Nah logikanya mestinya air yang turun dalam bentuk hujan itu adalah air yang menguap dari bumi, jadi bukan air yang bertambah turun dari langit.
Tidak ada komentar: