Header Ads

Dimanakah Letak Peranan Putra Bangsa Asli Untuk Perekonomian Indonesia???????

Lagi duduk diwarung sate, muncul pertanyaan seorang Bapak bahwa sistem perekonomian Bangsa Indonesia dipegang oleh warga keturunan. Nah, kepikir enggk tuh??.....hehehehhehe. Sejenak saya langsung berfikir mengulas kembali dari setiap kota yang dipijak dan melihat iklan di TV, kira-kira bener enggk tuh pernyataan Bapak tersebut!!. Tentu saja pernyataan beliau adalah benar.

Di kota kelahiran saya Medan - Sumatera Utara itu bisa dikatakan hampir semua pertokoan dan pabrik-pabrik kelapa sawit itu  adalah dipegang oleh warga keturunan, begitu juga dengan Jakarta, Batam, Yogyakarta, dan kota-kota lainnya. Terus kemana orang-orang asli putra bangsa ini?????????   itu pertanyaan yang muncul dibenak saya. Sudah barang tentu kita hampir semuanya putra-putri asli bangsa ini sudah didik dari kecil agar menjadi PNS, pekerja ikut orang lain. Diamana alasan utamanya adalah masa depan sampai tua sudah terjamin, tidak perlu susah2 keluar uang banyak dan resiko kerugian, dll.

Begitulah yang ditanamkan dengan generasi kita terus menerus, akhirnya apa??? sektor utama dari negara adalah perekonomian dipegang oleh bukan putra-putri bangsa. Lantas apakah kita menyalahkan warga keturunan??? tentu saja tidakm, karena mutlak kesalahan ada pada diri kita yang tidak berani seperti mereka. Jika kita lihat demo2 dari warga kita yang kemudian membakar toko-toko mereka itu adalah kesalahan yang sangat besar. Jika semua toko yang dikelola oleh warga keturunan tutup maka habislah kita, dan pajak sumbangan terbesar tententu saja dari toko-toko mereka.

Mari bersama-sama kita bangun menjadi generasi yang mandiri, bercita-cita untuk menggerakkan roda perekonomian bangsa dengan menjadi wirausaha. Rejeki itu bukan negara yang atur tapi Allah SWT yang mengaturnya. Dan sudah dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW bahwa berdagang atau berusaha itu adalah termasuk 9 pintu rejeki.

Beberapa tahun kedepan yang perlu kita khawatirkan adalah generasi untuk menjadi petani sudah pasti tentu sangat sedikit sekali, lahan pertanian sudah habis. Bisa dibayangkan mau makan apa kita manusia ini ?????????????????

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.