Fungsi Skripsi atau Tesis Sebagai Syarat Kelulusan

Dunia pendidikan di Indonesia memberikan syarat kelulusan untuk S1 dengan penulisan skripsi dan S2 dengan Tesis dan S3 adalah dengan desertasi, namun pada kenyataannya untuk kelas S2, S1, D3-D1, kebanyakan kalangan mahasiswa yang lulus tidak lagi mempunyai ilmu yang sesuai dengan tingkat kelulusannya. Bisa dikatakn bahwa pendidikan di negara kita bukan mencari ilmu pengetahuan tapi hanyalah mencari gelar.

Bisa dihitung seberapa banyak lulusan dari perguruan tinggi yang memiliki pengetahuan atau keahlian yang sesuai dengan pendidikannya dan kebanyakan yang lulus hanya pembawa gelar pendidikan dan jika ditanya pada bidangnya sedikit sekali yang bisa didapat.

Pergeseran dunia pendidikan kita adalah karena sistem kita yang lebih kepada teoritis dari pada aplikatif. Kebanyakan dari kita hanya tau teori saja namun jika digunakan dalam praktek lapangan imlemantasi hasil pendidikan yang didapat sangat menim sekali. Ditambah lagi lulusan kita kebanyakan mengejar pekerjaan yang sifatnya terjamin asal gaji setiap bulan dapet...hehehhehe.

Coba kita bayangkan betapa majunya negeri ini beli setiap lulusan akademik mampu mengimplemantatasikan ilmunya alangkah majunya negeri ini, misal saja fakultas pertanian : lulusannya mampu meningkatkat hasil pertanian di Indonesia bukan dari segi kualitas tapi juga dari segi kuantitasnya, namun kenyataan sekarang untuk hasil pertanian kita malah import dari negara lain dan hasil pertanian dinegara ini juga terombang ambing kesejahtraan para petaninya, ini karena ahli-ahli pertanian kita tidak ada, semuanya hanya bisa mengatur dari belakang meja duduk manis, hanya sedikit yang mau masuk kedalam sawah melakukan hal yang benar dalam meningkatkan hasil pertanian.  Kasus yang terbaru adalah masalah peternakan, Fakultas Peternakan : seharusnya mampu meningkatkan produktivitas peternakan di negara ini, namun nyatanya orang-orang pinter dinegara ini lebih suka mengimpor dan tidak mau tau bagaimana caranya mandiri meningkatkan hasil peternakan.

Itu hanya contoh dua faultas saja yang tidak ada gunanya menurut saya, belum lagi fakultas lainnya yang sangat mencengangkan, karena torehan yang didapat bukan peningkatan hasil dari pendidikannya tapi hanya sekedar kertas yang bertuliskan nilai A, B, C, D.

Belum lagi ditambah moralitas lulusan kita yang sama sekali tidak mencerminkan orang berpendidikan. Jadi kesimpulan saya adalah bahwa dunia penddikan di negara kita ini adalah PENDIDIKAN CORETAN DUNIA KERTA DAN BUKAN DUNIA IMPLEMANTASI.

Saran saya seharusnya setiap lulusan itu mempunyai hasil bukan dari penulisan seperti tugas akhir yang tidak tau fungsinya untuk apa, hanya sekedar konsep tulisan dan tidak pembuktian kegunaannya. Harusnya kita memberikan hasil dari pendidikan kita dengan memberikan hasil yang bisa dipergunakan untuk masing-masing bidangnya, seperti halnya di jurusan saya ilmu komputer dan tekhnologi informasi, diberkas tesis dan skripsi betapa bagusnya judul-judul penulisan lulusan akademik yang tersusuan diperpustakaan, namun tidak ada satupun yang bisa digunakan dalam kehidupan ini, semua hanya sekedar tulisan yang teronggok yang menunggu habis dimakan rayap.