Header Ads

Memberdayakan Konsep Penginapan/Hotel/Home Stay Dari Rumah-Rumah Penduduk

Maraknya pembangunan hotel di Yogyakarta menjadikan kota ini sudah hampir tidak nyaman mulai tahun 2012an, macet dimana-dimana sudah mulai terasa jika hari libur. Kota ini tidak begitu besar dan objek tempat wisata dalam kota berdekatan pada satu area yang sama, ditambah pembangunan hotel yang mempersempit dan penumpukan kendaraan dalam kota yang menyesakkan.
Melihat hal ini datanglah obrolan sampah saya dengan klien yang kebetulan datang kekantor tentang nasib Jogja yang lama-lama udah seperti jakarta, bangunan jaman dahulu yang sudah mulai tertutup oleh bangunan hotel-hotel megah, perumahan-perumahan elit yang mengasingkan diri dengan tembok-tembok raksasa. Penjagaan yang super nyaman untuk didalam perumahan, syukur kalau yang diperumahan orang baik-baik namun bagaimana jika mereka yang didalam melakukan prostitusi, pengedaran narkoba, penyeludupan, dll......  apa enggak berabe tuh kalau itu yang terjadi. 
Kembali ke judul, terpikir oleh kita bahwa banyaknya desa wisata yang ada di Jogja perlu diberi perhatian dan diberikan bantuan, agar konsep desa wisata tidak hanya berada dipelosok desa namun juga yang dipinggiran kota tidak jauh dari tempat wisata sebaiknya juga dibentuk dan dibina. Rumah-rumah warga/kamar-kamar yang sengaja disisakan dimanfaatkan untuk penginapan wisatawan lokal maupun manca negara.
Pendatang bisa menikmati budaya asli kehidupan masyarakat Jogja yang ramah tamah, dan budaya-budaya Jogja lainnya. Selain memecah masalah macet di dalem kota konsep penginapan dirumah warga ini juga dapat menambah pendapatan masyarakat dan kultur budaya masyarakat Jogja dapat diperhatikan, industri rumah tangga juga dapat diberdayakan, serta layanan wisata lainnya juga dapat saling bekerjasama.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.