Header Ads

Hal-Hal Baik dan Kurang Baik Masa Pemerintahan Era Tahun 2017

Saya cuman pengen nulis mau ada yang baca atau tidak tidak ada pengaruhnya, jika ada yang baca tidak sependapat monggo saja karena tulisan ini bukan penelitian hanya sekedar mencurahkan isi hati.....hehehehhehehehe.

HAL-HAL BAIK PEMERINTAHAN 2017:

  • Kesederhanaan hidup keluarga presiden kita cukup diacungin jempol, karena anak-anak beliau mandiri semua enggk kayak kebanyakan anak-anak pejabat dan konglo melarat pada umumnya yang terlalu manja dan besar nama hanya dengan membawa nama orang tua. Ini patut ditiru oleh generasi muda kita yang malas muter otak dan gengsi gede untuk hidup mandiri.
  • Bapak Presiden aktif berdekatan dengan rakyat merupakan yang jarang dari kebanyakan pejabat dan horang kayah, kecuali kalau pas ada maunya terutama masa pemilihan untuk mengambil hati tak segan-segan mengeluarkan uang untuk membuat senang warga andil. Kadang sampai menyediakan BUS untuk jalan-jalan, abis dipilih terus menang batang hidung pun tak keliatan....ehhehehhehehhehehe. Coba perhatikan tembok-tembok tinggi horang kayah di Indonesia seperti pagar betis yang menghalangi warga biasa untuk bersilaturahmi, namun Bapak Presiden kita cukup aktif untuk berdekat dengan rakyat seperti memberikan pertanyaan-pertanyaan kocak dengan hadiah yang sederhana.
  • Pemerataan pembangunan untuk wilayah-wilayah tertinggal yang cukup kita acungin jempol seperti PAPUA, daerah ini sudah lama sekali kurang pembangunan entah kenapa alasan pemerintah sebelum-sebelumnya untuk tidak memajukan dengan cepat daerah ini yang menyebabkan beberapa harga barang yang tidak karuan. Untuk daerah-daerah lain sepertinya masih dalam tahap perencanaan karena tidak mungkin semuanya terbangun karena anggaran yang minus.
  • Kemaritiman yang mulai membuahkan hasil dari hasil kerja Ibu Mentri Susi yang begitu tegas untuk masalah hasil laut yang banyak dibajak oleh kapal-kapal asing. Ibu Mentri ini kita acungin jempol karena tegas untuk masalah pencurian ikan oleh nelayan-nelayan asing yang ilegal masuk ke perairan Indonesia, sehingga nelayan Indoensia dapat penghasilan yang bertambah. Namun menurut saya celah untuk penggerogotan hasil laut ini bukan hanya masalah masuknya nelayan ilegal, namun masalah lainnya yang sangat banyak perlu diawasi, sebelum Pak Mentri Rizal Ramli dipecat saya optimis untuk masalah impor dan ekspor melalui laut bisa diawasin, namun semenjak beliau dipecat saya rasa kemaritiman dari sisi ini masih mengkhawatirkan.
  • Penarikan pajak yang mulai serius membuahkan hasil untuk meningkatkan pendapat negara. Dengan program yang dicanangkan  membuahkan hasil untuk menarik pajak yang sesuai terhadap masyarakat dimana kebanyakan horang-horang kayah dinegri kita menggunakan dana mereka diluar negri tanpa ada pajak untuk negrinya.
  • Perencanaan Tol Laut yang cukup keren jika benar-benar terlaksana, dengan adanya tol laut jalur transportasi untuk penyaluran dan pertukaran hasil bumi Indonesia bisa menjadi lebih rata kesluruh pelosok, karena banyak dari daerah kita yang tidak terjangkau melalui darat dan udara. Namun entah Tol Lau ini sudah berjalan dengan baik atau belum masih belum begitu jelas, karena media-media kita tidak ada yang membahas masalah ini lebih nyata.
  • Pendekatan politik yang mencari kawan cukup membuat saya juga kagum karena beliau mau berbesar hati untuk datang ke kediaman Bapak Prabowo lawan politik dia sebelumnya. Sangat jarang ada yang mau seperti ini, namun untuk hal pengangkatan mentri masih jauh dari hal ini, karena lawan-lawan pendukung yang kompeten untuk membidangin kursi di beberapa kementrian tidak diangkat.
  • Program BPJS dan Kartu Pintar merupakan terbosan yang baik, namun hal ini banyak kelemahan terutama untuk BPJS yang keharusan pembayaran walaupun tidak mampu dan akan dikenakan denda jika terlambat, menjadikan masyarakat terlalu manja dan tidak mau rugi. Sakit sedikitpun kadang langsung kepuskesmas dan kerumah sakit sehingga banyak rumah sakit penuh yang seharusnya diperuntukkan bagi yang benar-benar membutuhkan. Banyak berita-berita yang kita lihat orang-orang yang tidak mampu seharusnya mendapatkan bantuan pemerintah malah tidak mendapatkan bantuan, setelah di sorot media baru ramai-ramai melakukan bantuan, ini menunjukkan bahwa masih kurang tepat sasaran. Untuk hal kartu pintar juga sama, masalah ada pada bagian bawah dalam pencatatan yang butuh dan kurang motivasi untuk menjadi mandiri karena menjadikan penerima terbuai tanpa ada program yang harus dicapai. Bisa kita tiru model beasiswa dikampus sebenarnya, jika tidak mencapai IP tertentu maka beasiswa ditarik. Dibawahpun harusnya seperti itu tetap diawasi dan diberikan program untuk dijalankan, jangan dibiarkan manja untuk menengadahkan tangan.


HAL-HAL YANG KURANG BAIK PEMERINTAHAN 2017:
  • Pemilihan mentri-mentri yang kebanyakan bernuansa politis menyebabkan banyaknya bidang-bidang yang tidak dapat berjalan sesaui dengan yang diharapkan. Sangat kampanye pemilihan saya ingat betul bahwa beliau menyatakan tidak bagi-bagi kursi namun kenyataan sekarang sedikit sekali mentri-mentri yang kopeten dibidangnya dan sebagian besar umumnya dipegang oleh partai-partai pendukung yang menurut saya kurang kompeten dibidangnya.
  • Program pengelolaan hasil bumi negara yang masih kurang untuk meningkatkan pendapatan negara menyebabkan negara kita kurang pendapatan namun besar dipengeluaran. Program-program pembangunan tidak begitu sejalan dengan program-program untuk meningkatkan pendapatan negara dari pengelolaan hasil bumi, sehingga negara tetap harus menambah hutang. Pengelolaan BUMN masih belum terasa dengan baik untuk meningkatkan pendapatan negara juga menjadi perhatian kita semua.
  • Kurang cepat tanggap isu politik negara yang menyebabkan masyarakat kan berfikiran negatif terhadap pemberitaan yang ada di media. Terlalu sering pernyataan dari aparatur negara yang bertentangan antara yang satu dengan yang lainnya, terlalu hiperbolis dalam pernyataan hitung-hitungan yang menyebabkan mereka tampak bodoh untuk menjabat suatu jabatan penting didalam negara. Kurangnya pernyataan di media secara langsung oleh Bapak Presiden membuat bola-bola panas politik bergulir membuat kegaduhan dimasyarakat. Coba jika dengan cepat membuat pernyataan di media tentunya akan lebih elegan dengan melawan berita HOAX dengan pernyataan KEBENARAN. 
  • Penegakan hukum yang masih sama seperti pemerintahan sebelumnya membuat hukum dinegri ini tak berubah bahkan tampak lebih sadis, karena yang kena adalah masyarakat-masyarakat yang nyatanya mereka bukan pelaku kriminal. Mereka adalah orang-orang cerdas yang membedakan pendapat dengan bentuk pernyataan dan seharusnya dijawab dengan bentuk cerdas pula dialog debat kebenaran. Jika setiap yang mengkritik ditangkap akan tampak bahwa lawan tampak arogan menggunakan kekuasaan dan ini buruk untuk jaman seperti ini yang telah mengetahui sejarah pemerintahan otoriter sebelumnya. Sedangkan pendukung-pendukung yang membuat pernyataan tak kalah provokatif tidak diproses menjadikan masyarakat tambah berfikiran buruk. Premanisme tak banyak berkurang dinegri ini, bahkan kadang mereka tampak berbentuk menjadi sebuah ormas yang berkeliaran bebas mengintimidasi masyarakat secara halus, sementara yang ormas-ormas yang anti kriminal malah di bubarkan secara paksa, dimana seharusnya bisa diajak dengan dialog intelektual.
  • Kebijakan-kebijakan yang memeras rakyat seperti kenaikan tarif listrik dan harga jual Gas menjadikan rakyat sebagai konsumen utama mayoritas adalah non horang kayah merasakan dampaknya yang paling nyata, pajak kendaraan mayoritas penggunanya adalah non horang kayah, denda-denda pelanggaran lalu lintas yang paling banyak sasarannya adalah pengguna kendaraan bermotor yang nyatanya juga bukan horang-horang kayah, impor-impor bahan-bahan kebutuhan rakyat yang seharusnya bisa dihasilkan dinegri ini malah di impor dari luar dengan berbagai macam alasan.
  • Kurangnya terobosan bantuan untuk usaha masyarakat menyebabkan pola pikir masayarakat kita pada umumnya masih ingin bekerja menjadi PNS atau menjadi pegawai disuatu instansi. Cita-cita untuk menjadi PETANI, BERKEBUN, PETERNAK, PEDAGANG dan PENSUSAHA hanya sedikit dan sangat sedikit, karena semua itu membutuhkan modal dan lahan yang harus digarap tidak sedikit. Belum lagi prosedural yang membuat malas karena banyak birokrasi yang harus dilewatin dan kadang harus mengeluarkan rupiah. Saya sendiri sebagai wiraswasta benar-benar merasakan ini semua, kita dituntut untuk mandiri berusaha sendiri tanpa bisa mencari bantuan kepemerintah, dimana nanti setelah kita sukses ancaman pajak yang akan mengancam kita. Jika KOPERASI benar-benar berjalan sesuai perannya maka rakyat bawah sebenarnya akan menerima dampak yang lebih nyata, contoh saja jika hasil pertanian dikelola oleh koperasi maka harga jual akan lebih tinggi, tidak harus melalui tengkulak yang membeli kemudian menjual dengan harga jauh lebih mahal dipasar. Koperasi juga bisa menjadi pensupport masyarakat jika ada masyarakat kita yang butuh pendampingan untuk usahanya.
  • Gerakan revolusi mental yang masih jauh dari program dipemerintahan. Jam kerja yang berkurang, gaji yang naik terus menjulang, pelayanan jemput bola yang masih tak terlihat menjadikan hal ini semua tetap seperti biasanya. Tanggung jawab profesi aparatur pemerintahan masih jauh dari harapan untuk melayani. Seharusnya pola semua pegawai dari atas sampai bawah adalah seperti pola wiraswasta, jika tidak ada pelayanan yang baik maka tidak ada pelanggan dan tidak uang. Orang swasta mereka akan berifikir siang dan malah jika mereka tidak berusaha meningkatkan pendapatan maka mareka akan roboh. Sehingga mengambil hati pelanggan dengan layanan prima menjadi persaingan antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya.

Cukup dulu lah nanti kebanyakan bacot kata orang ,...... hehhehehehhe.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.