Header Ads

Ini Calon Presiden 2014 Pilihan Saya

Berbagai macam sumber sudah memberitakan tentang profil-profil capres dan cawapres kita, nah masing-masing punya pilihan dan begitu juga dengan saya. Namun sayangnya saya ndk mau asal-asalan melihat figur belaka, pengen tak liat dulu visi misi dan mungkin tidaknya dilaksanakan.

Politik ini seperti sebuah sinetron, pemerannya dapat melakukan akting sesuai peran yg diperankan atas skenario yang telah ditulis sutradara, padahal aslinya mereka tidak begitu. Sama halnya dengan politik kita masing-masing mempunyai peranan dan kalau berbicara pasti atas nama kepentingan rakyat, namun ujung-ujungnya demi kepentingan perut, keluarga, dan golongannya. Nah dari situ kita harus bijak mengambil kesimpulan jangan sekedar ngeliat lakonnya saja, telusuri visi misinya.

Sebelum kebawah syarat capres pilihan saya sebagai berikut :
  1. Beragama Islam  :  mohon maaf karena selagi masih banyak yg muslim maka sesuai dengan anjuran agama saya maka saya tetep syarat utama adalah pemimpin yg beragama islam. Bukan apa2 jika hal terburuk terjadi seburuk2nya seorang muslim pasti masih akan memikirkan agamanya.
  2. Sholeh : taat pada perintah Allah SWT dan mengamalkan ajaran Rasullullah SAW
  3. Jujur : orang yang jujur sangat2 dibutuhkan dinegara ini, rusaknya moral suatu bangsa karena kejujuran terbayarkan oleh uang.
  4. Amanah : bertanggungjawab terhadap janji-janjinya dan sumpah jabatan yang telah diikrarkan
  5. Tegas : berani menindak tegas yg salah tanpa pandang bulu, mau itu bulu kalong atau bulu ketek, asalkan bulu yg tidak baik harus dicukur habis.
  6. Cerdas : sukses dalam kepemimpinan dan dalam bidang yang ditekuni
  7. Berpendidikan : mempunyai ilmu pengetahuan yg mumpuni
  8. Merakyat : bersikap tidak untuk dilayani rakyat, tapi melayani rakyat
  9. Visi misi yang lebih mengembangkan potensi dalam negeri dan bukan mengandalkan pihak lain, atau bisa dibilang bangsa produktif dan bukan konsumtif
  10. Visi misi reformasi struktur kepemerintah yang lebih melayani bukan dilayani
  11. Visi misi layanan kesehatan yang murah dan mudah bagi masyarakat yg tidak mampu, dan reformasi struktur kedokteran yang lebih mengutamakan layanan kesehatan daripada bayaran.
  12. Visi misi layanan pendidikan murah dan berkualitas, mengutamakan ke sistem praktek dari pada teoritis.
  13. Visi misi penegak hukum yang bisa mengayomi saling bekerjasama.
  14. Visi misi membantu wirausaha dan mengayomi serta membimbing pelaku usaha.
  15. Visi misi penegakan hukum yang tegas, jika bisa berpandu kepada hukum islam yang sudah jelas didalam Al-Quran. Penegakan hukum buatan manusia terlalu banyak kepentingan, sehingga mempunyai banyak celah dan banyak kepentingan. Hukum islam dapat berlaku untuk agama manapun (silahkan dipelajari). Penegakan hukum saat ini hanya membuat penuh penjara, tidak ada efek jera.  Premanisme, pembunuhan, pemerkosaan tambah merajalela dimana-mana, masuk penjara tidak membuat efek jera. Harusnya kalau pencuri yg sudah berulangkali dipotong tangannya, pelaku perzinahan yg terbukti dengan 4 orang saksi di cambuk dimuka umum biar malu, pembunuh akan dihukum mati jika melakukan pembunuhan dengan sengaja. Kalau ada yg bilang masalah HAM, suruh orang HAM nya menuntaskan masalah hukum dengan cara mereka, kebanyakan dari mereka cuman bisa berkoar2 doang, kalau masalah tersebut timbul kepadanya pasti yg ditonjolkan hak asasi individunya.
  16. visi misi yg tidak mau diperbudak oleh asing dan menaikkan harkat dan martabat bangsa dimata dunia 

Prestasi masing-masing calon :
  1. Joko Widodo
  • Prestasi menjadi wali kota solo :  di solo katanya pak jokowi berhasil menjadikan kota solo lebih baik dari sebelumnya, ini cukup bagus, namun masih kalah jika dibanding wali kota Surabaya Ibu Risma yg bertabur prestasi. Mungkin kalau Pak Jokowi berhasil menuntaskan sampai akhir masa kerjanya di solo bisa mencapai prestasi seperti wali kota Surabaya.
  • Prestasi menjadi Gubernur DKI Jakarta : di Jakarta prestasi yang bisa kita lihat adalah sistem layanan publik yg membaik, relokasi pemukiman untuk penanggulangan banjir walaupun banjirnya tetep namun penataan wilayahnya ini tetep kita acungin jempol agar banjirnya tidak semakin parah, kemudian layanan kesehatan untuk masyarakat miskin yang sudah semakin baik. Yang lainnya saya masih belum tau karena mungkin baru sekitar 2 tahun pak Jokowi menjabat dan kembali terulang tanggungjawabnya tidak tuntas.
  • Pengusaha sukses : Pak Jokowi merupakan pengusaha mebel yg sukses

       Yang menjadi kelemahan disini adalah belum adanya prestasi yang benar-benar bisa dibanggakan berkelanjutan yang tuntas menjadi kelemahan pak jokowi, namun masyarakat sudah banyak yang simpatik dengan beliau karena kesederhanaan beliau dan berani menyapa rakyat langsung, sehingga masyarakat menilai bahwa pemimpin yang seperti inilah yg mereka butuhkan  dekat dengan rakyat.

Sampai saat ini visi misi yg saya tau bertolak belakang dengan pemikiran saya adalah masalah POLRI yg diletakkan dibawah kementrian dan ini sangat tidak baik karena berbahaya, seharusnya perbaikan dari mulai sistem penerimaan anggota POLRI, pendidikan saat di POLRI, serta pengawasan kinerjanya dan kerjasamanya dengan TNI, itu yang harus diperbaiki.


2. Prabowo Subianto
  • Prestasi dibidang militer : Prabowo Subianto adalah prajurit militer dan sempat menjadi Pangkostrad kalau tidak salah, dan dimiliter sendiri kependidikannya sudah benar2 terstruktur. Kelemahan pendidikan militer adalah menjaga kewibawaan yang terlalu tinggi atau bisa dikatakan sedikit menjadi agak sombong. Nah itu saya rasa tidak baik, menjaga wibawa tidak harus mengangkuhkan diri, dengan kita bertindak baik dan benar anda kan dihormati dan disanjung orang lain. Namun ternyata tidak semuanya mau menjaga kesombongan, mudah-mudahan saja pak Prabowo bukan termasuk orang yang sombong, karena saya sendiri tidak pernah kenal dengan beliau hanya sekedar tau dari media saja yg sudut pandangnya selalu berbeda-beda. Tapi saya ada kenal beberapa orang TNI dan POLRI yang masyaallah mereka tidak ada sombong sedikitnya sama sekali, menjadikan pangkat mereka adalah sebuah pekerjaan dan bukan kebanggaan, kalau masalah kesholehannya jangan ditanya, sholatnya rajin bos, bacaan Al-Qurannya bagus, keramah tamahannya seperti mereka bukan seorang prajurit, tapi kalau lagi berdinas mereka siap tempur.
  • Prestasi pengusaha : Prabowo merupakan seorang pengusaha sukses, jokowi juga pengusaha mebel namun tidak begitu sesukses prabowo.
Yang menjadi kelemahan prabowo adalah isu HAM yg dulu dilontarkan aktivis HAM pada waktu kerusuhan 1998, dimana beliau saat menjadi dibilang bertanggungjawab atas penculikan. Nah disini belum terbukti dan saat itu kerusuhan masal, hampir semua pimpinan TNI bisa dibilang mengambil tindakan atas perintah  presiden, karena tugas mereka menjaga kemanan dan ketertiban. Nah disini Pak Prabowo dipecat dari kesatuan dan beliau menjadi pengusaha setelah dipecat dari TNI.

 Sampai saat ini visi misi yang saya baca seperti menjadi bangsa yang produktif bukan konsumtif, serta penegakan hukum, mengurangi import, adalah visi misi yang sangat bagus menurut saya. Negara kita terlalu banyak mengandalkan asing sehingga terlalu manja, lebih baik hutang daripada harus berfikir dan bekerja keras begitulah saat ini yg kita liat dipemerintahan.

Sangat tidak pernah saya liat dari kemaren2 ide2 seperti ini menjadi bangsa produktif, bekerjasama dengan pihak asing boleh tapi harus menguntungkan, jangan kita menjadi budak di negeri sendiri, sudah menjadi budak negeri lain masak menjadi budak dinegeri sendiri. Keseimbangan layanan kemasyarakat juga harus diperhitungkan terlebih kepada pengusaha, selama ini pengusaha jarang sekali yang mendapatkan bantuan usaha, kalaupun ada harus ada jaminan macem2. Mana ada orang susah yang mau jadi pengusaha kalau harus menjaminkan harta yg dia tidak punya. Bisa dibilang usahawan kurang diayomi, kalau susah dan merintis tidak ditolong disuruh urus dewe, kalau kaya dikejar2 sama pajak.  Istilahnya negara ini mau enaknya saja tapi tidak mau susahnya.


Saat ini menurut saya kedudukan masih 1 untuk Prabowo dan 0 untuk Jokowi. Keputusan ini belum final karena masih melihat lain-lainnya karena ide saja kalau tidak ada prakteknya sama saja boong.

Metode blusukan ala Pak Jokowi mempunyai apresiasi yang tinggi, nah kenapa saya tidak begitu menilai hal ini, coba dibayangkan untuk 1 kota okelah metode blusukan sangat cocok, kemudian jika blusukan 1 provinsi ups sudah mulai hanya bagian daerah tertentu yang akan menjadi perhatian dan bagaimana daerah lainnya?????, nah sekarang se Indonesia   coba anda bayangkan kalau metode blusukan itu mau diterapkan seorang presiden tak akan sanggup blusukan ke seluruh Indonesia kecuali pakai jurus naruto Kage Bunshin No Jutsu   (jurus 1000 bayangan)...hehehehhe.

Kalaupun ingin metode blusukan maka kita harus membuat peraturan tidak hanya wali kota, gubernur saja yang blusukan, semua kepala bagian harus blusukan dan dijadikan penilaian khusus abseni blusukan harus dipublikasikan ke media sebagai bukti seorang kepala pimpinan blusukan. Blusukan boleh pada bagian2 yang fital kita curigai.

Jaman sekarangkan sudah canggih ada email, telpon, SMS, Whatsapp, BBM, Skype, dan lain-lain. Kita gunakan dong tekhnologi ini untuk menyapa rakyat, mana masukan dari mereka kita tampung dengan model tekhnologi yang ada gratis lagi, coba cek Facebook sudah masuk ke seluruh penjuru pelosok.

Kemudian struktur organisasi kepemimpinan itu gunanya untuk apa, cukup kita buatkan tim khsusus investigasi yang kita percaya untuk melakukan penyelidikan, kemudian kita minta laporannya, mana yang tidak bener baru kita datengin pakia media biar yg lain kalau ada melakukan hal yang sama agar tidak mengulangi kembali.

Coba dibayangkan jika seorang kapolri harus mencari penjahat turun langsung kebawah, iso di dor dor kapolrinya abis sudah. Kita mempunyai akal dan pikiran, kita mempunyai perangkat tekhnologi, dan itu kita gunakan sebaik2nya, gratis murah meriah dan tampak intelek.

Masalah kita orang Indonesia ini cuman masalah disuap menyuap, solusinya kita bentuk tim pribadi saja yang untuk mengumpulkan data, ndk perlu turun langsung. Dari data yang didapat baru ambil satu bagian baru kita serang, kasih komando ...beres.


Sekarang kita nilai dari orang-orang dibelakang capres dan cawapres kita :
Pak Jokowi: 
  • ada Ibu Megawati  :  waktu jadi presiden juga terlalu banyak masalah yang ditinggalkan dan bisa dibilang tidak ada prestasi, katanya partai wong cilik sekarang kita tanya berapa wong cilik yg sudah berhasil disejeahterakan pada jamannya, tapi yg cukup salut Bu Mega mau melepas tampok kekuasaan untuk Pak Jokowi. Tapi tetep istilahnya adat kita orang Indonesia masih harus tetep minta pendapat dan persetujuan terhadap orang yg telah membesarkan kita.
  • ada Bapak Suryapaloh : saya inget masa berdirinya Nasdem sebagai ormas, mereka menegaskan tidak akan menjadi partai, tapi saat itu saya sudah tidak percaya 100% tidak akan menjadi partai, karena strategi agar banyak yg simpatik dan ikut menjadi anggota ormas tersebut, alhasil dugaan saya terbukti 100% ormasnya menjadi partai. Ditambah lagi kisruh karena tampuk kepeminpinan diambil alih kembali oleh Bapak Surya Paloh.
  • Bapak Wiranto : beliau pensiunan jendral dana kalau tidak salah belaiu ini yang memecat Prabowo dari TNI, nah kejelakan beliau saya rasa tidak ada, cuman masalahnya beliau pernah menjadi Pangab di jaman pak Harto, nah generasi pada jaman pak Harto itu sampai sekarng masih suangat banyak sekali yg tidak percaya.
  • Bapak Muhaimin : kepemimpinan beliau di PKB banyak pro kontra terutama dengan keluarga Gusdur, nah jiwa kepemimpinan beliau kurang mengayomi, sehingga Rhoma Irama dan Bapak Mahfud pindah ke Prabowo, ini karena beliau menganggap tidak penting kedua orang tersebut. Kalau masalah korupsi paling cuman beberapa bulan lalu yg muncul isu, tp belum ada keputusan dari KPK.

Pak Prabowo:
  • Bapak Abu Rizal Bakrie : beliau banyak kurang disukai terutama setelah kasus lumpur lapindo, dan beliau ini kurang dekat dengan masyarakat, bisa dikatakan lebih kepada kelas konglomerat tidak dekat dengan rakyat, walaupun banyak lapangan pekerjaan yang telah meraka buat dari kelompok Bakrie Group. Terutama di sumatra utara sebagian besar karyawan beliau disana adalah suku jawa, disana dibuatkan rumah, layanan kesehatan, tempai ibadah sepeprti masjid, dll.  Jadi jangan salah beliau banyak menolong orang juga, bisa menghidupi berapa banyak keluarga itu...hehehhehe. Nah kita ngurus keluarga sendiri kita aja ngeluarin uang masih eman-eman, apalagi disuruh membantu orang mikirnya 1000 pangkat sejuta.
  • Bapak Surya Darma Ali : kasus menjadi tersangka korupsi menjadikan islam hancur lebur dibuat ini orang, bagaimana tidak seorang mentri agama malah menggunakan dana haji untuk kepentingan kelompok mereka....hedeh, kalau benar terbukti mending dihukum mati ini orang.
  • Henri Tanoe Sudibyo : saya belum tau kejelekannya apa, tapi yang saya tau beliau pengusaha nanti kita liat saja dari media pengennya apa ikut membantu Pak Prabowo, karena biasanya mayoritas suku tiong hoa pasti ke PDI alasannya apa saya juga tidak tau...hehehehehe.
  • Rhoma Irama : ini dia raja dangdut kita dengan lagu2 dakwahnya, bang haji ini punya masa yg lumayan banyak, krn beliau juga ustad, cuman sayang beliau tukang kawin...eh salah, maksudnya sering nikah gitu alias banyak istri...hehehehehehh, sama kayak presiden pertama kita dulu istrinya juga banyak.....hehehehehehe.
  • Bapak Mahfud : saya berharap dulu yg jadi cawapres adalah salah satu dari Mahfud MD, Dahlan Iskan, atau Khairil Tanjung. Cuman sayangnya pak khairil tanjung katanya ndk mau kepolitik, pak dahlan partai pengusungnya gagal total, dan pak mahfud kurang didukung oleh PKB, nah beliau menurut saya adalah orang yg bersih dan penegakan hukumnya patut diacungin jempol. Tapi itu penilain saya, kalau tanya penilaian malaikat saya kurang tau, karena catatn saya sama catatan malaikat Rakib dan Atif belum pernah dicocokin jadi ndk tau bener atau tidaknya...hehehhehehehhehe.

Penilaian terhadap cawapres masing-masing:
Pak JK : barusan liat video tentang komentar beliau saat wawancara mengenai pantas tidaknya pak jokowi menjadi capres, pada tahun 2012. Nah isi dari apa yg beliau bicarakan saya sangat setuju, agar pak jokowi menuntaskan dulu kerjanya menjadi Gubernur DKI, nah masalahnya masak kita rakyat disuruh percaya untuk memilih sementara wakilnya saja sebelumnya mengutarakan seperti itu, bahwa pak jokowi belum pantas menjadi presiden.


Prestasi Pak JK bisa dibilang oke saat menjabat jadi wakil presiden dan setelah pensiun karena kalah saat menjadi capres beliau menjadi ketua PMI dan ketua himpunan masjid se Indonesia kalau tidak salah.
(Pak JK mengklarifikasi pernyataannya di vedo diatas katanya sekarang udah pantas...kekekkekeke, ayak-ayak naon, jadinya kita orang awam mikirnya bapak ini munafik, padahal kasian lo harusnya masa2 umur seperti beliau fokus beribadah saja, karena sudah lewat dari batas kewajaran umurnya ummat Nabi Muhammad SAW.)


Pak Hatta Rajasa : sampai saat ini beliau belum ada masalah dengan kasus korupsi dan bisa dibilang sedikit isupun tentang korupsi tidak ada, belakangan masalah muncul saat anaknya yg menabrak orang hinga mati yg diungkit2 orng, dan saya liat beliau sebagai orang tua bertanggung jawab penuh membantu keluarga korban, dan anaknya juga kalau kita liat dari vidio kecelakaan tersebut membantu korban2 yg ditabraknya. Cuman masalahnya pak hatta rajasa minim prestasi yg menonjol, harusnya sering2 undang media kalau lagi kerja biar keliatan kerjanya lagi ngapain, difoto upload ke FB atau Instagramm, terus undang media buat dokumentasi video gitu...........hehehhehe.

Saat ini kedudukan menjadi 2 untuk pak prabowo dan 0 untuk jokowi. Saya masih terus melihat perkembangan, kalau baca dari media sosial bamyak ndk jelasnya hanya orang2 bodoh yg bisa dipengaruhin dengan sumber2 ndk jelas seperti itu.

Bertanya pada Emmak.
Sebagai anak yang baik orang tua tetep harus ditanya dan dilibatkan sebagai saran dalam mengambil keputusan, waktu saya telpon emmak dikampung.

Saya : " Mak...besok pilpres mau pilih siapa?????? "
Emmak: "  masih belum tau, dua-duanya ndk ada yang beres, kalau disana pada Jokowi ya???"
Saya : "enggk jugak....masing-masing banyak pendukungnya disini".
Emmak : "Jokowi jadi wali kota belum kelar udah pindah jadi gubernur DKI.., sekarang baru 1 tahun di DKI udah mau jadi presiden,  kerjaan belum beres kok udah mau jadi presiden"
Saya : "...hehehheheh, iya masih ngeliat-ngeliat dulu belum tau mau piih siapa"

Dari percakapn diatas bisa diambil kesimpulan Emmak saya masih belum ada pilihan, taka tanyain dikampung juga masih adem ayem ndk ada bahas2 copras-capres. Noh di Jawa pada heboh di Sumatera ndk tersentuh media sosial jadi masih polos-polos.


Isu yang beredar saat ini adalah masalah bagi-bagi kursi mentri, nah kalau nanti ini benar ada pernyataan dari Bapak Prabowo - Hatta saya akan nilai bahwa hal tersebut bertentangan dengan pemikiran saya kalau bagi-baginya diluar batas kewajaran, misalnya saja ada mentri utama yg saya tidak pernah dengar itu istilahnya untuk apa, tapi kalau diangkat dari partai beberapa orang saya kira masih wajar sama seperti Pak Jokowi - JK, apa mungkin mau itu partai yg ikut atau orang partai tidak ada yg diangkat jadi mentri!! pasti diangkatlah tapi yang fital harusnya dari kalangan profesional.

Istilahnya masaka orang yang membantu kerja kita ndk dijadikan apa2 saya rasa itu tidak mungkin sama sekali, pasti Anda akan mengingat jasa orang terhadap Anda untuk membalas jasanaya dari pada memberikan kepada orang yg Anda tidak kenal sama sekali. Nah kemaren denger katanya pemilihan mentri bakal seperti pemilihan lurah dan camat....hedeh, saya rasa kok kurang pantas ya level mentri di sejajarkan dengan lurah dan camat, masalahnya mereka top level yang dipilih tentunya sudah tau kinerjanya seperti selama ini, bukan pakek tes2 segala, kalau kesehatan wajib lah, daripada kacau urusan negara gara2 sakit2an terus.

Saran saya nih buat siapa saja yang menang sebaiknya rangkul yang kalah agar bersama2 untuk membangun negeri ini, programnya banyak yg bagus2. Kalaupun tidak bergabung hanya ingin menajdi oposisi tentu saja menjadi oposisi yg benar dengan selalu mengawasi dan memberikan saran secara publish berbicara baik2. Tugas negara ini bukan untuk mengeruk harta kekayaan negara, tapi untuk mensejahtrerakan rakyat Indonesia.


Update 31 Mei 2014
Hari ini tulisan ini saya update berhubung kekecewaan saya terhadap timses Jokowi-Jk yang saya baca di detik bahwa memang benar mereka mengintruksikan untuk mengawasi setiap khutbah Jumat di masjid....hedeh. Emang kita orang islam ini apaan, katanya sudah didukung oleh partai besar seperti PKB masak sama ummat muslim berprilaku demikian, bagi saya sebagai   orang muslim ini adalah suatu penghinaan, kenapa mereka tidak melakukan dirumah ibadah agama lainnya.

Secara logika berarti mereka lebih percaya pada agama lain dari pada agama islam. Isu-isu sara tidak pernh saya tanggapi tentang masing2 capres, tapi ini mereka mengungkit masalah sara sendiri yangbjelas memang mereka melontarkan pernyataan tersebut.


Untuk pernyataan diatas saya memberikan nilai 3 untuk Prabowo dan 0 untuk Jokowi.


Update 1 Juni 2014
Baru baca berita sekarang yang menjadi penilaian adalah masalah istri. Istri memang mempunyai peranan yang sangat penting didalam rumah tangga, nah katanya jika sukses memimpin keluarga maka bisalah mempin ke pemimpinan yang lebih tinggi. Istri juga mempunyai peranan penting terutama untuk anak dan istrinya, istri yang sholehah itu bisa memberikan ketenangan bagi suaminya. Jikala susah ada yang memberikan semangat dan mendoakan  bukan malah menyalah2kan suami, jika la senang ada yang mengontrol suami untuk selalu bersyukur dan beribadah. Jadi bisa dibilang istri sholehah semacam ini menjadi idaman, tidak hanya memuji suami jikala hanya punya harta saja, tapi kalau lagi terpuruk malah ditinggal atau malah diolok2.

Seorang pejabat maka istrinya harus pinter2 menjaga suaminya, kalau suami yg nakal biasanya kalau sudh punya uang suka main perempuan, menjadi istri sholehah itu tidak mudah harus mempunyai kesabaran yang tingkat tinggi. Dengan ada istri yang baik tentu bisa menjadi teman yg baik dirumah tangga, rumah tangga tenang maka pekerjaan juga bisa tenang. 

nah sekarang kita bahas fungsi Ibu negara, perihal keluarga pak Jokowi memang memberikan kesempurnaan karena keluarga belaiu lengkap tidak ada gosip macem2, dan kalau melihat mereka adalah keluarga yang baiklah, saya ndk bisa panjang lebar karena ndk kenal juga sama istrinya.....hehehehhe. tapi penilaian sepintas mereka keluarga lengkap yang baik.

Perihak istri pak Prabowo, ini menjadi isu belakangan ini karena memang pak Prabowo bercerai dengan istrinya yang tidak lain adalah anak Presiden kita yang kedua. Nah ane hanya denger2 lo ya ndk tau bener apa tidak, jadi menurut saya ini ada sangkut pautnya juga. Nah dulu katanya pak Prabowo pernah ditugaskan dimana gitu terus ditangkep sama pemberontak, nah disitu anunya pak prabowo diapain gitu sehingga hilanglah simbol kejantanannya, sekalinlagi ane ndk tau ini benar atau tidak. Nah kalau memang benar kan kasian tuh istri kalau tidak cerai, dari pada istri tersiksakan lebih baik diceraikan, walaupun pahit hal tersebut karena pengorbanan beliau untuk negara saat bertugas.

Sekarang kita singgung seberapa pentingnya Ibu Negara, pada jaman presiden pertama kita yang katanya istrinya ada banyak tersebut adakah kita lihat dan kita dengar jasanya untuk kenegaraan ini,?..  begitu juga dengan ibu negara presiden selanjutnya apakah ada kebijakan yang populer?.., kemudian yang lebih jelas lagi saat presiden wanita pertama menjabat adakah kebijakan beliau yang populer?..... malah kebanyakan kebijakan yang merugikan negara setau saya. 

Ibu negara berfungsi dikenegarawanan karena sebagai penghormatan sebagai istri seorang presiden, tentu saja kegiatan yang melibatkan wanita sebaiknya digerakkan oleh Ibu negara sebagai penghormatan, apakah jika digantikan wanita lainnya berpengaruh terhadap pergerakan wanita Indonesia akan hancur?........ sudah tentu pasti tidaklah, jadi adakah masalah jika seorang presiden kita tidak punya istri?..


Update 10 Juni 2014
 Sekarang kita bahas dari debat capres dan cawapres kemaren, untuk hasil debat capres dan cawapres keamren kalau diliat kedua pasangan masih sangat gerogi, yang tenang waki;-wakilnya karena mereka sudah pengalaman dalam tinggkat pemerintahan yang lebih tinggi. Kalau pak Jokowi dan pak Prabowo masih sangat gerogi.

Sekarang bagaimana visi misi yang diperdebatkan! nah kalau diliat jawaban Pak Jokowi pada beberapa bagian memaparkan bukti sewaktu beliau menjabat menjadi wali kota solo dan Gubernur Jakarta, nah masalahnya terlalu membanggakan diri sendiri sehingga lupa yang dilakukan di solo dan dijakarta bukan hasil kerja sendiri tetapi dibantu oleh semua instansi terlibat termasuk wakilnya, kemudian pekerjaan tersebut juga tidak berkesinambungan hanya 1 sampel maka merasa kalau berhasil ini gawat belum melihat proses yang terjadi di masa yg akan datang karena pekerjaan mereka tidak tuntas. Tapi tidak apa yg penting ada kerjaannya walaupun tidak tuntas.

Pak Prabowo lebih kepada secara umum tidak jelaskan secara detail teknisnya karena memang seharusnya visi misi itu ditulis tidak hanya sekedar ditulis tapi juga dibahas solusi pelaksanaanya. Karena beliau belum ada yg bisa di jelaskan secara real maka penjelasan pak probowo masih wacana, kalau dari segi wacananya sudah bagus tinggal nanti pelaksanaannya.

Yang saya tidak suka dari debat kemaren adalah pertanyaan pak JK yang menyinggung masalah HAM, padahal waktu beliau menjadi wakil presiden tidak ada beliau lakukan tentang pelanggaran HAM yang ditujukan tersebut, jadi bisa dibilang yg selama ini dikatakan memfitnah Jokowi tim lawan malah menjadi terbalik mutlak didepan umum bahwa pak JK lah yang melontarkan fitnah.

Saya tidak ingin memberikan nilai terhadap kedua capres karena tadi malam masing-masing punya kelamahan dan kelebihan.




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.