Makna Pendidikan Yang Sebenarnya
TK, SD, SMP, SMA, S1, S2, S3 adalah jenjang pendidikan yang dilalui setiap orang dengan tujuan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih. Setidaknya begitulah menurut teori yang sebenarnya, namun bagaimana dalam prakteknya?, pendidiakan menjadi tangga untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik agar bisa mendapatkan kehidupan yang layak dan baik tanpa memperdulikan maknanya. Mendapatkan nilai setinggi-tingginya menjadi tujuan agar memperoleh yang terbaik, namun sayangnya nilai yang tinggi tidak menunjukkan kepahaman seseorang terhadap bidang tertentu dan seberapa bisa menggunakan ilmu dengan nilai yang tinggi tersebut dalam kehidupannya.
Sistem perekrutan pekerjaanlah yang menjadikan orang berlomba-lomba mencari nilai tertinggi tanpa perduli nilai tersebut didapat dengan benar-benar memahami teori tersebut atau didapat dengan menuliskan huruf-huruf sesuai dengan yang dipertanyakan tanpa perlu mengerti apa maksudnya.
Berdasarkan pemahaman penulis hanya segelintir pengajar yang mengajarkan bagaimana menerapkan dan memahami teori kemudian mempraktekkannya kelapangan, sehingga kehidupan sehari-hari menjadi tempat belajar dan praktek dari ilmu teori yang didapat. Buruknya lagi sistem pendidikan moral sebagai landasan untuk meletakkan ilmu menjadi baik atau buruk sangat sedikit di dalam teori pendidikan. Terlalu menganggap remeh masalah moral menyebabkan ilmu bisa menjadi senjata berbahaya didalam otak manusia.
Ilmu yang telah tertanam dalam diri seseorang yang mempunyai moral yang tidak baik, maka ilmu tersebut akan dipergunakan untuk hal yang tidak baik pula. Hal tersebut dikarenakan landasan awal tujuan ilmu tersebut dibuat tidak mendapatkan penjelasan dari sang pengajar, kebanyakan para pengajar hanya sekedar menjalankan kurikulum dari Bab ke Bab.
Bisa kita bayangkan bagaimana jika posisi yang penting dinegara ini dipegang oleh orang yang pintar namun memiliki moral yang buruk, maka mereka akan selalu mempergunakan ilmu tersebut untuk kepentingannya tanpa memperdulikan akibat yang terjadi dilingkungannya. Kepintaran yang dipakai oleh orang yang bermoral buruk akan dipergunakan untuk kebohongan.
Kejujuran menjadi hal yang tidak berarti dalam dunia kerja, kebaikan tidak mendapatkan perhatian yang berarti, dan orang yang bertanggung jawab sudah sangat sulit didapat dalam perkembangan jaman saat ini. Pada hal semua hal ini sangat dibutuhkan untuk mendapatkan kebahagian yang merata, sehingga kecukupan itu tidak hanya dimiliki beberapa orang namun merata kebanyak orang.
Saat ini tujuan pendidikan sudah jauh dari maksudnya, ilmu tidak lagi menjadi terapan untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, namun cukup sekedar tertulis dan diungkapkan dengan lidah kemudian dinilai seberapa lancar mereka mengucapkannya.
Semoga jika maksud penulis menjadi seorang pengajar kesampaian, mudah-mudahan diberi kemudahan dalam menjelaskan ilmu pengetahuan kepada anak didik nantinya agar ilmu pengetahuan tidak sekedar coretan dengan angka-angka dan huruf-huruf.
Tidak ada komentar: